Chapter 2 “That’s Good Idea”

Sebelumnya saya sudah mengenali orang-orang yang ada di tempat ini, tetapi belum mengenal semua..Hanya beberapa kamar terutama samping kamar saya, entah kenapa sepi sekali tempat ini? yang “asik” dengan kehidupannya masing-masing berbeda sekali ketika saya berada di kost’an teman saya yang menurut saya dekat satu sama lain..Seiring berjalannya waktu entah kenapa salah seorang penghuni disini mempunyai itikad yang baik terhadap sesamanya. Seorang tinggi besar, entah berperawakan mana? Ia mengendarai sebuah sedan pabrikan Honda yang sering diparkirnya di depan kamar..Setelah pernah bertemu sebelumnya yang hanya bertegur sapa tidak jelas..ia datang ke kamar dan memperkenalkan dirinya, dengan tampang yang ragu-ragu..Pria itu bernama Rio Pramasta mahasiswa Fisip jurusan Ilmu Pemerintahan 2005. Dengan intensitas pertemuan yang sering kamipun sempat mengobrol, entah kenapa terbesit angan untuk menyatukan anak-anak di pondok Netral ini agar tidak apatis terhadap lingkungan tempat ia berada. Dengan ide yang menurut saya bagus yaitu mengajak bermain futsal dan muncul ide berikutnya untuk memasang alat bantu komunikasi terhadap dunia maya di kost’an ini..”that’s good idea”..Saya berpikir betul juga ya daripada datang ke warnet atau numpang di kost’an temen untuk browsing dan sebagainya saya mengiyakan ide dia..

Introducing  Cerita Anak Adam…

Seorang manusia yang baru beranjak dewasa yang sekarang sudah mengerti arti kehidupan itu seperti apa..Tapi saya mencoba untuk melewati itu semua. Melalui pengalaman yang saya dapatkan sejak 19 tahun yang lalu dan mencoba untuk menjadi orang yang terbaik. Awalnya kehidupan manusia itu bersifat dinamis dan tidak ada yang tahu ia akan berhenti. Sekarang saya sudah menjadi mahasiswa Ilmu komunikasi dan bersarang di jurusan Jurnalistik yang antah berantah menurut saya. Awal dari kehidupan yang tidak menentu, dan hinggap di salah satu tempat yang terpencil di daerah Jawa Barat bernama Jatinangor..Tempat ini memang sudah tidak asing bagi saya karena sebelumnya sudah pernah terdampar di tempat ini.

Saya menetap di salah satu tempat bisa dibilang kost’an yang sering kita dengar dari telinga ke telinga. Tempat bernuansa alam yang memukau, dapat melihat keajaiban sang maha kuasa yang membentang tinggi yaitu gunung Geulis, sebenarnya sampai sekarang ini saya belum mengetahui lebih pasti kenapa gunung itu bernama gunung Geulis? Yaa sudahlah pusing untuk mengkaji lebih dalam..Selain itu terdapat lapangan yang setiap harinya warga setempat melakukan aktifitas disana..Kost’an dengan yang dibalut cat tembok yang berwarna orange dan mempunyai areal parkir yang cukup luas membuat saya tertarik untuk menghuni di dalamnya…Tempat yang bernama Pondok Netral 59 dengan pemilik Endang Juana..Terdengar namanya cukup signifikan dengan tempatnya..Apalah arti nama..Awalnya saya ragu dengan tempat ini, namun dengan saran orang tua saya ikut saja pada waktu itu. Pada waktu itu saudara saya yang bertempat tinggal di Ciawi yang mengantarkan saya ke tempat ini. Pertama saya disini entah kenapa karakteristik, sifat dan kelakuan saya berubah 180 derajat…Dari orang yang ekstrovert menjadi introvert, jiwa ini sungguh mengherankan..kenapa..kenapa..saya menjadi introvert terhadap dunia sekitar..Orang yang Ekstrovert menjadi Introvert..Tetapi tetap pada pendirian saya..inilah saya..Dengan beranjaknya waktu, muncullah sang penghuni-penghuni baru yang menempati tempat ini. Namanya orang baru agak merasa canggung dengan teman baru..Hanya sekedar “hello” saja ketika bertemu..wajar lah..

The Next Chapter…